"Cyber_Cryme" - Baru-baru ini di New Delhi
sebuah organisasi non-profit, Whypoll meluncurkan aplikasi yang diklaim
mampu mengurangi jumlah kekerasan seksual yang terjadi di masyarakat.
Aplikasi tersebut diberi nama "Fight Back" dan hanya dengan menekan satu tombol dapat membuat wanita segera mengirim pemberitahuan kepada teman atau keluarganya, ketika mereka dalam keadaan terancam.
Saat diaktifkan, aplikasi itu akan mengirimkan pesan SOS melalui pesan teks, email dan Facebook. Sekali pesan SOS tersebut diaktifkan, penerima pesan bisa melacak lokasi pengirim pesan melalui GPS dan bisa segera datang memberikan pertolongan.
"Saya tumbuh besar di New Delhi, dan kota ini selalu terasa tidak aman. Sekarang situasinya terus saja memburuk. Sebagai wanita, Anda tidak akan merasa nyaman berada di jalanan," kata Shweta Punj, Co-Founder Whypoll.
"Saya merasa terusik terhadap kekerasan yang terjadi, dan ingin berbuat sesuatu terhadap situasi ini," tambahnya.
Perekonomian India yang tumbuh cepat telah membuka semakin banyak kesempatan pekerjaan baru untuk wanita, namun umumnya mereka merasa berada dalam risiko pelecehan atau penyerangan, saat sedang dalam perjalanan menuju rumah atau kantornya.
Diwartakan Physorg, Rabu (21/12/2011), menurut Hindol Segupta, Co-Founder Wypoll, pengguna aplikasi dapat memasukkan nomor telepon polisi New Delhi ke dalam daftar SOS mereka, namun fokus utama aplikasi tersebut adalah utnuk mengirimkan peringatan pada kawan dan keluarga.
"Orang India cenderung bergantung pada orang terdekatnya, ini karena kami tidak lagi percaya pada sistem yang dikatakan dapat memberi bantuan," kata Sengupta.
"Sekali Anda mengirim SOS, kawan-kawan dan keluarga Anda akan membawanya ke polisi dan memaksa mereka untuk melakukan sesuatu," tambahnya.
"Cyber_Cryme"
Aplikasi tersebut diberi nama "Fight Back" dan hanya dengan menekan satu tombol dapat membuat wanita segera mengirim pemberitahuan kepada teman atau keluarganya, ketika mereka dalam keadaan terancam.
Saat diaktifkan, aplikasi itu akan mengirimkan pesan SOS melalui pesan teks, email dan Facebook. Sekali pesan SOS tersebut diaktifkan, penerima pesan bisa melacak lokasi pengirim pesan melalui GPS dan bisa segera datang memberikan pertolongan.
"Saya tumbuh besar di New Delhi, dan kota ini selalu terasa tidak aman. Sekarang situasinya terus saja memburuk. Sebagai wanita, Anda tidak akan merasa nyaman berada di jalanan," kata Shweta Punj, Co-Founder Whypoll.
"Saya merasa terusik terhadap kekerasan yang terjadi, dan ingin berbuat sesuatu terhadap situasi ini," tambahnya.
Perekonomian India yang tumbuh cepat telah membuka semakin banyak kesempatan pekerjaan baru untuk wanita, namun umumnya mereka merasa berada dalam risiko pelecehan atau penyerangan, saat sedang dalam perjalanan menuju rumah atau kantornya.
Diwartakan Physorg, Rabu (21/12/2011), menurut Hindol Segupta, Co-Founder Wypoll, pengguna aplikasi dapat memasukkan nomor telepon polisi New Delhi ke dalam daftar SOS mereka, namun fokus utama aplikasi tersebut adalah utnuk mengirimkan peringatan pada kawan dan keluarga.
"Orang India cenderung bergantung pada orang terdekatnya, ini karena kami tidak lagi percaya pada sistem yang dikatakan dapat memberi bantuan," kata Sengupta.
"Sekali Anda mengirim SOS, kawan-kawan dan keluarga Anda akan membawanya ke polisi dan memaksa mereka untuk melakukan sesuatu," tambahnya.
"Cyber_Cryme"
0 komentar:
Posting Komentar